SEJARAH EL CLASICĂ“
Barcelona dan Real Madrid adalah
raksasa Spanyol yang
mendominasi kompetisi La
Liga. Mereka juga dominan di
ajang Piala Raja Spanyol alias
Copa del Rey, tapi tidak dalam satu dekade terakhir. Di La Liga, Barca dan Madrid
menguasai 64 persen sebaran
gelar juara. Dari 79 musim,
Madrid memenanginya 31 kali,
Barca 20 kali. Di luar mereka,
hanya ada tujuh klub lain yang pernah menyandang predikat
sebagai juara Spanyol. Di Copa del Rey juga begitu. El
Barca adalah klub yang paling
sering menang, sebanyak 25
kali. El Real juga tak kalah
sering, mengoleksinya 17 kali.
Di antara mereka ada Athletic Bilbao sebagai klub nomor dua
tersering menjuarai turnamen
ini, sebanyak 23 kali. Meski koleksinya banyak, tapi
Barca cuma memenanginya
satu kali dalam 11 musim
terakhir, yakni dua musim lalu
(2008/2009). Madrid lebih
jarang lagi. Kali terakhir mereka mengangkat piala itu
adalah di musim 1992/1993. Di ajang Copa del Rey, kedua
musuh bebuyutan ini sudah
pernah bertemu 28 kali. Barca
masih lebih sering menang: 14
kali berbanding sembilan.
Sisanya, lima kali, berakhir seri. The Catalans mencetak 59
gol, Los Blancos mendulang 55
gol. Dari sejarah pertemuan
tersebut, lima kali El Clasico
tergelar di final, yakni di tahun
1936, 1968, 1974, 1983, dan
1990. Madrid cuma menang di
edisi pertama dan ketiga, lainnnya kalah. Rekor El Clasico di final Copa del Rey 1936 Real Madrid 2-1 FC
Barcelona
1967–68 FC Barcelona 1-0
Real Madrid
1973–74 Real Madrid 4-0
FC Barcelona 1982–83 FC Barcelona 2-1
Real Madrid
1989–90 FC Barcelona 2-0
Real Madrid
Real Madrid: Juara (17): 1905,
1906, 1907, 1908, 1917, 1934,
1936, 1946, 1947, 1962, 1970,
1974, 1975, 1979–80, 1981–82,
1988–89, 1992–93
Barcelona: Juara (25):
1909–10, 1911–12, 1912–13, 1919–,
1921–22, 1924–25, 1925–26,
1927–28, 1941–42, 1950–51,
1951–52, 1952–53, 1956–57,
1958–59, 1962–63, 1967–68, 1970–71, 1977–78, 1980–81,
1982–83, 1987–88, 1989–90,
1996–97, 1997–98, 2008–09
REKOR
KEMENANGAN TERBESAR EL
CLASSICO (La Liga) = Madrid vs
Barca: 8-2
Madrid masih raja di La Liga:
31 gelar
Madrid masih raja di UCL: 9
gelar
Madrid masih unggul dalm
pertemuan vs barca di el classico: 68 vs 63
Madrid masih lebih telak
pernah mengalahkan barca
dlm el classico: 8-2 dan 11-1
Dalam rekor pertemuan di La
Liga, Real Madrid masih unggul
dari barca. Madrid menang:
68x, Barca menang: 63x RAJA GELAR LA LIGA = Real
Madrid. Madrid: 31 gelar Barca: 20 gelar
Minggu, 23 Maret 2014
Sabtu, 22 Februari 2014
Tips Merawat Janggut Untuk Pria
Jika Anda sering memperhatikan penampilan pria belakangan ini, pasti
Anda akan melihat beberapa di antaranya tampil begitu percaya diri
dengan janggut dan kumis yang dibiarkan tumbuh secara natural. Nanti
dulu, janggut di sini bukan berarti janggut layaknya Sinterklas atau
spiritualis di India. Penampilan dengan janggut dan kumis yang tertata
rapi kini sering diulas dalam rubrik facial hair untuk grooming pria
masa kini. Beberapa pria percaya, memelihara serta merawat janggut dan
kumis akan menambah kadar kedewasaan dan wibawa dalam penampilan mereka.
Bahkan, look seperti ini juga efektif untuk mencuri perhatian kaum hawa
karena terpesona dengan sosok Anda yang tampak wise dan berkelas.
Memang, untuk soal pertumbuhan janggut dan kumis tentu
berbeda-beda pada setiap pria. Faktor genetis adalah salah satu yang
membuat seseorang memiliki tipe pertumbuhan janggut yang kadang membuat
iri pria lain karena tidak “dikaruniai” salah satu symbol of wisdom
tersebut. Bagi Anda yang memang memiliki pertumbuhan janggut dan kumis
yang terbilang sempurna, it’s good for you! Ada beberapa tips yang dapat
diaplikasikan untuk merawat janggut dan kumis agar tampilannya sesuai
dengan wajah Anda. Tidak sulit, yang Anda butuhkan di sini hanyalah
rutin memelihara perawatannya secara teratur.Rutin Mencukur 2 - 3 Hari Sekali
Langkah pertama yang harus Anda perhatikan adalah seberapa cepat janggut dan kumis mengalami pertumbuhan. Jika memang secara hormonal Anda memiliki pertumbuhan janggut dan kumis yang tergolong cepat, setidaknya dalam jangka dua sampai tiga hari Anda dapat mencukurnya. Tapi ini tergantung style apa yang ingin Anda ciptakan, seperti facial hair ala Ryan Gosling atau George Clooney, setidaknya jangka waktu yang dibutuhkan sebelum dipangkas sekitar empat hari.
Perhatikan Alur Pertumbuhan Janggut dan Kumis
Untuk membentuk model janggut dan kumis yang berbentuk V, misalnya menyatu antara kumis sampai janggut di bawah bibir sampai di sekitar pipi Anda harus memperhatikan alur pertumbuhannya. Saat mencukur, jangan potong secara berlawanan arah karena sangat rentan menimbulkan iritasi di kulit wajah. Terkecuali Anda memang menginginkan potongan yang bersih total baru Anda boleh mencukur janggut dan kumis dengan arah yang berlawanan. Dengan mencukur janggut dan kumis sesuai alur pertumbuhannya akan menciptakan tampilan janggut Anda terlihat rapi serta tampak halus.
Gunakan Alat Cukur Yang Tepat
Ada beberapa pilihan alat mencukur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan untuk merawat pertumbuhan janggut dan kumis Anda. Alat cukur seperti electric shaver berguna saat Anda menginginkan hasil cukuran yang tipis namun tetap terlihat rapi. Pisau cukur pun dapat menjadi pilihan, namun perhatikan jumlah pisau cukur yang ada di dalamnya. Untuk menggantikan fungsi electric shaver dalam membuat hasil mencukur yang tipis, pilihlah pisau cukur yang memiliki satu atau dua mata pisau. Namun jika Anda membutuhkan hasil cukuran yang bersih sempurna, pilihlah pisau cukur yang memiliki tiga sampai empat mata pisau.
Sering Mencukur Mempercepat Pertumbuhan Janggut dan Kumis?
Sayangnya pendapat di atas hanyalah mitos yang sampai saat ini banyak dipercaya oleh banyak pria. Menurut penelitian medis, terlalu sering mencukur janggut, kumis, dan rambut di wajah justru akan mengiritasi kulit wajah dan membuat pertumbuhan janggut dan kumis menjadi tidak sehat. Anggapan bahwa sering mencukur rambut di wajah akan merangsang pertumbuhan janggut dan kumis ternyata justru sebaliknya. Kulit wajah Anda akan terasa kasar dan janggut dan kumis yang tumbuh tidak sempurna karena pigmentasinya akan rusak oleh kontaminasi logam dari pisau cukur yang digunakan.
Memakai Ramuan Tradisional Bisa Jadi Pilihan
Bagi Anda yang memang terlahir dengan karakter janggut dan kumis yang “biasa-biasa saja” tidak ada salahnya mencoba beberapa ramuan tradisional yang berkhasiat untuk menumbuhkan rambut di wajah. Terdengar silly memang, tapi tidak ada salahnya dicoba bukan? Memang, ada beberapa jenis minyak atau ramuan yang “katanya” ampuh untuk mempercepat pertumbuhan janggut dan kumis. Tapi pada kenyataannya, ada yang memang berhasil ada juga yang tidak. Well, semuanya kembali pada pilihan untuk menyesuaikan janggut dan kumis sesuai karakter wajah Anda. There’s no harm in trying, right?
Pengertian Tata Krama
Tata krama atau adat sopan santun
atau yang biasa disebut etiket telah menjadi bahan dalam hidup kita, ia
telah menjadi persyaratan dalam hidup sehari-hari, malahan menjadi
meningkat dan sangat berperan untuk memudahkan manusia diterima di
masyarakatnya. Pada waktu anda masih kanak-kanak, secara tidak sadar
orang tua anda telah melatih anda agar menerima pemberian orang dengan
tangan kanan,lalu mengucapkan terima kasih.
Tata krama adalah kebiasaan.
Kebiasaan ini merupakan tata cara yang lahir dalam hubungan antar
manusia. Kebiasaan ini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam
pergaulan. Sebagai contoh, kalau orang indonesia setuju dengan apa yang
dikemukakan ia akan mengangguk- anggukan kepalanya. Sebaliknya di negeri
lain ada yang menyatakan setuju dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Pentingnya Tata Krama
Orang tua anda juga melatih anda cara
makan,minum, menyapa, memberi hormat, berbicara, berpakaian, dan
bersikap jika ada tamu yang datang kerumah anda. Lama kelamaan prilaku
anda terbentuk menjadi suatu kebiasaan, tanpa memikirkan mengapa anda
harus bertindak seperti yang demikian.
Tata krama
yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama kelamaan dapat
merambat kelingkungan masyarakat yang lebih luas. Banyak manusia yang
memiliki jenis manusia tipe durian, yaitu orang yang penampilannya tidak
menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas.
Hatinya diliputi sifat-sifat terpuji, seperti rendah hati, suka
memaafkan, suka menolong, dan menghargai orang, serta tidak menyakiti
orang lain. Manusia tipe kedong-dong akan dijauhi orang setelah
merasakan betapa asam sifat-sifatnya.
Disinilah letak betapa pentingnya tata krama.
Orang yang mengenal dan menerapkannya akan melahirkan penampilan yang
menarik seperti kulit kedongdong,dan perhatian itu tepancar dari hati
seperti isi durian.
Pengertian Tata Krama
Menurut pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Pengertian Tata krama
adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan
pergaulan antar manusia setempat. Tata krama terdiri atas tata dan
krama. Tata berarti adat, aturan , norma, peraturan. Krama berarti sopan
santun, kelakuan tindakan, perbuatan. Dengan demikian, tata krama berarti adab sopan santun, kebiasaan sopan santun, atau sopan santun.
Pengertian Aliran Struktural dan Linguistik Strukturalis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi yang
digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu.
Bahasa berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri pembicara
atau penyusun. Bahasa yang digunakan hendaklah dapat mendukung maksud secara
jelas agar apa yang dipikirkan, diingainkan atau dirasakan dapat diterima oleh
pendengar atau pembaca.
Dalam makalah ini, penyusun akan membahas tentang “Konsep Aliran Struktural dan Analisis Unsur
Langsung”. Materi ini sangat penting bagi pembaca, karena dalam
menentukan struktur pembentukan bentuk bahasa yang baik dan benar menurut Ejaan
Yang Disempurnakan, harus diperlukan pemahaman tentang kriteria pemenggalan
dalam analisis langsung dan model analisis langsung. Banyak ahli
menyatakan pengertian tentang Konsep Aliran Struktural dan Unsur langsung. Oleh karena itu, penyusun
membuat makalah ini dengan dasar agar pembaca tahu dan dapat memahami apa yang
di maksud dengan Aliran Struktural serta Unsur Langsung.
Analisis unsur langsung merupakan metode
analisis yang dikembangkan oleh gramatika struktural(ketatabahasaan) sebagai
usaha untuk mengungkap urutan pembentukan konstruksi kebahasaan dan menentukan
struktur hierarki pembentukan bentuk bahasa yang lebih besar. Untuk
menganalisis konstruksi sintaksis, terlebih dahulu kita memahami kriteria pemenggalan dalam analisis langsung dan model analisis langsung.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun mencoba membahas hal-hal
sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari Aliran Struktural ?
2. Apa ciri-ciri dari Aliran Stuktural ?
3. Apa
sajakah aliran dalam linguistik strukturalis ?
4. Apakah pengertian Analisis Unsur Langsung ?
5. Bagaimana penerapan dari Unsur Langsung ?
C. TUJUAN
Pembaca diharapkan mampu memahami yang dimaksud dengan aliran struktural dan beberapa aliran dalam linguistik strukturalis serta analisis unsur langsung dan dapat menerapkannya dalam menentukan suatu bentuk bahasa di dalam
aturan ketatabahasaaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Analisis
Sintaksis
1.
Pengertian
Aliran Struktural
Aliran struktural adalah sebutan yang diberikan
pada paham bahasa yang berlandaskan pada pemikiran Behavioristik, jadi dengan
didasari kepada paham behavioristik hakikat bahasa itu dipandang dari
perwujudan lahiriahnya, jadi di dalam taksonomi gramatika disusun dari tataran
terendah berupa fonem, morfem, frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang
berupa kalimat.[1]
Teori
Behavioristik merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu.
Paham behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah,
mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain paham behaviorisme tidak
mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam suatu
kegiatan belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian
rupa sehingga menjadi suatu kebiasaan yang dikuasai oleh individu.
Aliran ini
lahir pada awal abad XX(dua puluh) yaitu pada tahun 1916. Aliran ini lahir bersamaan dengan lahirnya buku ”Course
de linguistique Generale” [2]karya Ferdinande Saussure yang
juga merupakan pelopor aliran stuktural. Ia dikenal
sebagai Bapak Strukturalisme dan sekaligus Bapak
Linguistik Modern. Buku tersebut
sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, ke dalam bahasa Inggris
diterjemahkan oleh Wade Baskin pada tahun 1966 dan ke
dalam Bahasa Indonesia di terjemahkan oleh
Rahayu Hidayat pada tahun 1988.
Ciri-Ciri Aliran Struktural:
a)
Berlandaskan
pada paham behaviourisme
Didasari kepada paham behavioristik, hakikat bahasa itu dipandang dari perwujudan
lahiriahnya, jadi di dalam taksonomi gramatika disusun dari tataran terendah
berupa fonem, morfem, frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang berupa
kalimat
b). Bahasa berupa ujaran.
Ciri ini
menunjukan bahwa hanya ujaran saja yang termasuk dalam
bahasa sedangkan tulisan statusnya sejajar dengan gersture.[3]
c). Bahasa merupakan sistem tanda signifie(makna) dan signifiant(ucapan) yang
arbitrer(semaunya) dan konvensional(kesepakatan umum).
d). Bahasa merupakan kebiasaan (habit)
Berdasarkan sistem habit, pengajaran bahasa
diterapkan metode dril and practice yakni suatu bentuk latihan yang terus
menerus dan berulang-ulang sehingga membentuk kebiasaan.
e). Level-level gramatikal(ketatabahasaan) ditegakkan secara rapi.
Level gramatikal mulai ditegakkan dari level
terendah yaitu morfem sampai level tertinggi berupa kalimat. Urutan tataran
gramatikalnya adalah morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat.
2.
Macam-macam Aliran Linguistik Strukturalis
Linguistik strukturalis berusaha
mendiskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki
bahasa itu. Pandangan ini adalah sebagai akibat dari konsep-konsep atau
pandangan-pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa yang dikemukakan oleh
Bapak Linguistik Modern, yaitu Ferdinand de Saussure.
Linguistik
strukturalis memiliki beberapa aliran, yaitu :[4]
a. Aliran Ferdinand de Saussure
b. Aliran Praha
c. Aliran Glosematik
d. Aliran Firthian
e. Aliran Linguistik Sistemik
f. Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
g. Aliran Tagmemik
a. Aliran Ferdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure dianggap sebagai Bapak
Linguistik Modern berdasarkan pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya Course
de Linguistique Generale yang disusun dan diterbitkan oleh Charles Bally
dan Albert Sechehay tahun 1915.
Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut
mengenai konsep :
1). Telaah Sinkronik dan Diakronik
2). Perbedaan La Langue dan La Parole
3). Perbedaan Signifiant dan Signifie
4). Hubungan Sintagmatik dan Paradigmatik
1). Telaah Sinkronik dan Diakronik
Ferdinand de Saussure membedakan telaah bahasa
secara sinkronik dan telaah bahasa secara diakronik.
a). Telaah bahasa
secara sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada suatu kurun waktu tertentu saja.
Misalnya, mempelajari bahasa Indonesia pada tahun 50-an.
b). Telaah bahasa
secara diakronik adalah telaah bahasa sepanjang masa, atau sepanjang zaman
bahasa itu digunakan oleh penuturnya.
Misalnya, mempelajari bahasa Indonesia sejak zaman dulu hingga sekarang ini.
2). Perbedaan La Langue dan La Parole
a). La Langue adalah Sistem bahasa
yang berfungsi sebagai alat sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa, sifatnya abstrak.
b). La Parole adalah pemakaian
langue oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa., sifatnya konkrit karena
parole merupakan wujud bahasa yang dapat diamati dan diteliti.
3). Perbedaan Signifiant dan Signifie
Ferdinand de Saussure mengemukakan teori bahwa setiap tanda atau tanda
linguistik dibentuk oleh dua buah komponen yang tidak terpisahkan, yaitu
komponen signifiant dan komponen signifie.
a). Signifiant(bentuk) adalah citra bunyi atau pesan psikologis bunyi
yang timbul dalam pikiran kita.
b). Signifie(makna) adalah pengertian atau kesan makna yang ada dalam
pikiran kita.
Contoh: kata “ sirah” dalam bahasa Jawa yang berarti kepala.
Signifie(makna)
(Kepala)
Tanda linguistik(Sirah) KEPALA
Signifiant(bentuk)
(S,I,R,A,H)
4). Hubungan Sintagmatik dan Hubungan Paradigmatik.
Ferdinand de Saussure membedakan adanya dua
macam hubungan, yaitu hubungan sintagmatik dan hubungan
paradigmatik.
a). Hubungan Sintagmatik adalah hubungan
antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara
berurutan, bersifat linier atau sejajar dalam satu garis lurus.
Ada
beberapa hubungan sintagmatik, yaitu :
(1).
Hubungan sintagmatik pada tataran fonologi.
(2).
Hubungan sintagmatik pada tataran morfologi.
(3).
Hubungan sintagmatik pada tataran sintaksis.
(1). Hubungan sintagmatik pada tataran fonologi.
Hubungan sintagmatik pada tataran fonologi
tampak pada urutan fonem-fonem pada sebuah kata yang tidak dapat diubah tanpa merusak makna kata itu.
Contoh : kata kita
Apabila urutan katanya diubah, maka maknanya akan berubah, atau tidak
bermakna sama sekali.
K i t a
K i a t
K a t i
K a i t
I k a t
(2). Hubungan sintagmatik pada tataran morfologi.
Hubungan sintagmatik pada tataran morfologi
tampak pada urutan morfem-morfem pada suatu kata, yang juga tidak dapat diubah
tanpa merusak makna dari kata tersebut.
Contoh
Segitiga
dengan tigasegi
Barangkali
dengan kalibarang
Tertua
dengan teuter
(3). Hubungan sintagmatik pada tataran sintaksis.
Hubungan sintagmatik pada tataran sintaksis
tampak pada urutan kata-kata yang mungkin dapat diubah, tetapi mungkin juga
tidak dapat diubah tanpa mengubah makna kalimat tersebut, atau menyebabkan tak
bermakna sama sekali.
Contoh : Diubah tanpa mengubah makna
Hari ini mungkin dia sakit
Mungkin dia sakit hari ini
Contoh : Diubah yang menyebabkan makna
berubah
Nita
melihat Dika Dika
melihat Nita
b). Hubungan paradigmatik adalah hubungan
antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis
yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.
Ada
beberapa hubungan paradigmatik, yaitu :
(1).
Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi
(2).
Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi
(3).
Hubungan paradigmatik pada tataran sintaksis
(1). Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi
Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi yaitu tampak pada urutan
fonem-fonem pada sebuah kata.
Contoh : antara bunyi /r/, /k/, /b/, /m/, /d/ yang terdapat pada kata rata,
kata, bata, mata, dan data.
(2). Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi
Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi yaitu tampak pada prefiks-prefiks
dalam sebuah kata.[5]
Contoh : antara prefiks me-, di-, pe-, dan te-
yang terdapat pada kata-kata merawat, dirawat, perawat, dan terawat.
(3). Hubungan paradigmatik pada tataran sintaksis
Hubungan paradigmatik pada tataran
sintaksis yaitu hubungan yang menjelaskan tentang kedudukan fungsi subjek,
predikat dan objek.
Contoh :
Budi membaca koran
Anton memakai baju
Ani makan bolu
b.
Aliran Praha
Aliran Praha terbentuk pada tahun 1926 atas
prakarsa salah seorang tokohnya, yaitu Vilem Mathesius(1882-1945). Tokoh-tokoh
lainya adalah Nikolai S. Trubetskoy, Roman Jakobson, dan Morris Halle. Pengaruh
mereka sangat besar disekitar tahun 30an, terutama dalam bidang fonologi.
Dalam bidang fonologi, Aliran Praha menjelaskan
stuktur bunyi. Struktur bunyi dalam aliran ini dijelaskan dengan cara :
a.
Menentukan keoposisiannya
Ukuran untuk menentukan apakah bunyi-bunyi ujaran itu beroposisi atau
tidak adalah makna. Dalam bahasa Indonesia bunyi /l/ dan /r/ adalah dua buah
fonem yang berbeda, karena terdapat oposisi di antara keduanya.[6]
Contoh : lupa bermakna tidak ingat
rupa bermakna wajah
b.
Menentukan kekontrasannya
Dalam bahasa Indonesia, misal kontras p dan b, dan antara t dan d dalam
sebuah kata dapat terjadi pada posisi awal dan tengah tetapi tidak terjadi pada
posisi akhir.
Contoh : terjadi pada posisi awal dan tengah :
paku X baku tari X dari
tepas X
tebas petang X pedang
terjadi pada posisi akhir :
jawab X jawap
adad X
adat
Dalam bidang sintaksis Vilem Mathesius
mencoba menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional. Menurut pendekatan ini
kalimat dapat dilihat dari struktur formalnya, dan juga dari struktur informasinya
yang terdapat dalam kalimat yang bersangkutan. Struktur formal menyangkut
unsur-unsur gramatikal kalimat tersebut, yaitu subjek dan predikat. Sedangkan
struktur informasi menyangkut situasi faktual pada waktu kalimat itu dihasilkan.
Struktur informasi menyangkut unsur tema dan rema.
Tema adalah apa yang dibicarakan, sedangkan rema adalah
apa yang dikatakan mengenai tema. Setiap kalimat mengandung unsur tema
dan rema.
Contoh : Budi melirik Sinta.
Sinta melirik Budi.
Pada kalimat
Budi melirik Sinta,kata Budi adalah
subjek gramatikal atau tema, dan Sinta adalah objek gramatikal atau
rema.
c. Aliran Glosemik
Aliran Glosemik lahir di Denmark. Aliran ini
dikembangkan oleh, Louis Hjemslev(1899-1965), yang meneruskan ajaran Ferdinand
de Saussure. Namanya menjadi terkenal karena usahanya untuk membuat ilmu bahasa
menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan peralatan,
metodologis dan terminologis sendiri.
Analisis bahasa dimulai dari wacana, kemudian ujaran
dianalisi atas konstituen-konstituen yang mempunyai hubungan paradigmatik.
Menurut Hjemslev suatu teori bahasa itu harus tepat , maksudnya harus memenuhi
syarat untuk diterapkan pada data empiris tertentu, yaitu bahasa. Sedangkan
teori itu agar dapat dipakai secara empiris haruslah konsisten, tuntas, dan
sederhana.
Menurut Hjemslev yang sejalan dengan pendapat de
Saussure menganggap bahasa itu mengandung dua segi yaitu segi ekspresi(menurut
de Saussure; signifiant) dan segi isi(menurut de Saussure; signifie).
Segi ekspresi yaitu segi dimana suatu bahasa dilihat dari proses
pengungkapan atau pernyataan. Sedangkan segi isi yaitu segi dimana
bahasa dilihat dari apa yang dikandung daripada bahasa itu sendiri.
d. Aliran Firthian
Aliran ini diprakarsai oleh John R. Firth(1890-1960).
Beliau adalah guru besar di Universitas London yang terkenal karena teorinya
mengenai fonologi prosodi. Karena itulah, aliran yang
dikembangkannya dikenal dengan nama Aliran Prosodi; tetapi disamping itu
dikenal pula dengan nama Aliran Firth, atau Aliran Firthian, atau
Aliran London.
Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan
arti pada tataran fonetis. Ada tiga macam pokok prosodi, yaitu:
1). Prosodi yang menyangkut gabungan fonem, seperti :
a). struktur kata,
b). struktur suku kata,
c). gabungan konsonan, dan
d). gabungan vokal.
2). Prosodi yang terbentuk oleh sendi atau jeda
3). Prosodi yang realisasinya melampaui satuan yang lebih besar daripada
fonem-fonem suprasegmental.
Selain mengungkapkan teori prosodi, Firth juga
mengungkapkan pandangan mengenai bahasa. Dalam bukunya yang berjudul The
Tongues of Man and Speech (1934) dan
Papers in Linguistics (1951) Firth berpendapat bahwa telaah bahasa harus
memperhatikan komponen sosiologis yaitu komponen tentang perkembangan
masyarakat. Tiap tutur harus dikaji dalam konteks situasinya, yaitu orang-orang
yang berperan dalam masyarakat, kata-kata yang mereka ungkapkan, dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan masyarakat.
e. Aliran Linguistik Sistemik
Aliran ini
diperkenalkan oleh salah seorang murid Firth yang mengembangkan teori Firth
mengenai bahasa, khususnya yang berkenaan dangan segi masyarakat bahasa, yaitu
M.A.K. Halliday. Sebagai penerus Firth dan berdasarkan karangannya Categories
of the Theory of Grammar, maka teori yang dikembangkan oleh Halliday
dikenal dengan nama Neo-Firthian Linguistics atau Scale and Category
Linguistics. Namun, kemudian ada nama baru, yaitu Systemic Linguistics atau
Linguistik Sistemik.
Pokok-pokok pandangan
Linguistik Sistemik , yaitu :
1). Linguistik Sistemik memberikan perhatian penuh
pada segi kemasyarakatan bahasa, terutama mengenai fungsi masyarakat bahasa dan
bagaimana fungsi tersebut terlaksanakan dalam bahasa.
2). Linguistik
sistemik memandang bahasa sebagai “
pelaksana”. Linguistik sistemik mengakui pentingnya perbedaan langue dan parole
(seperti yang dikemukakan Ferdinand de Saussure)
3). Linguistik sistemik lebih mengutamakan pemerian atau penjelasan
ciri-ciri bahasa daripada semestaan atau keseluruhan bahasa.
4). Linguistik sistemik menggambarkan tiga tataran
utama bahasa, yaitu :
SUBSTANSI
|
|
FORMA
|
|
SITUASI
|
Substansi fonik
|
fonologi
|
leksis
|
konteks
|
Tesis
|
Substansi grafis
|
grafologi
|
gramatikal
|
|
Situasi langsung
|
|
|
|
|
Situasi luas
|
Substansi adalah bunyi yang kita
ucapkan waktu kita berbicara, dan lambang yang kita gunakan waktu kita menulis.
Substansi bahasa lisan disebut substansi fonis, sedangkan substansi
bahasa tulis disebut substansi grafis. Forma adalah susunan
substansi dalam pola yang bermakna. Forma ini terbagi dua, yaitu :
a). leksis , yakni yang memberi keterangan terhadap forma.
b). gramatikal, yakni yang memberi aturan penulisan terhadap
forma.
Situasi meliputi tesis, situasi langsung, dan
situasi luas. Yang dimaksud dengan tesis adalah apa yang sedang dibicarakan, situasi
langsung adalah situasi pada waktu suatu tuturan benar-benar diucapkan
orang, sedangkan situasi luas adalah situasi yang menyangkut semua
pengalama pembicara atau penulisuntuk memakai tuturan yang diucapkan atau
ditulisnya.
Selain ketiga tataran utama tersebut, ada dua tataran
lain yang menghubungkan tataran-tataran utama. Yang menghubungkan substansi fonik
dengan forma adalah fonologi[7],
dan yang menghubungkan substansi grafik dengan forma adalah grafologi.[8]
Sedangkan yang menghubungkan forma dengan situasi adalah konteks.[9]
f. Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Nama Leonard Bloomfield(1877-1949) sangat terkenal karena bukunya yang
berjudul Language (terbit pertama tahun 1933), dan selalu dikaitkan
dengan aliran struktural Amerika. Nama stukturalisme lebih dikenal dan menyatu
kepada nama aliran linguistik yang dikembangkan oleh Bloomfield dan
kawan-kawannya di Amerika. Aliran ini berkembang pesat di Amerika pada tahun
30-an sampai akhir tahun 50-an.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran ini, antara
lain :
1). Pada masa itu para
linguis di Amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa
Indian di Amerika yang belum diperikan atau dijelaskan.oleh karena itu,
Bloomfield dan kawan-kawan ingin memerikan bahasa-bahasa Indian itu.
2). Oleh karena adanya
iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika, yaitu filsafat behaviorisme
Bloomfield dalam memerikan bahasa aliran struturalisme ini selalu mendasarkan
penjelasannya pada fakta-fakta objektif yang dapat dicocokkan dengan
kenyataan-kenyataan yang dapat diamati.
3). Adanya hubungan yang baik antara para
linguis-linguis itu, karena adanya The Linguistics Society of America, yang
menerbitkan majalah Language,
yaitu tempat melaporkan hasil kerja mereka.
Salah satu yang menarik
dan merupakan ciri aliran strukturalis Amerika ini adalah cara kerja
mereka yang sangat menekankan pentingnya data yang objektif untuk menjelaskan
atau memerikan suatu bahasa. Pendekatannya bersifat empirik, yaitu sesuai
dengan apa yang dialami oleh para linguis.
Aliran strukturalis yang dikembangkan
Bloomfield dengan para pengikutnya sering juga disebut aliran taksonomi, atau
aliran Bloomfieldian atau post-Bloomfieldian, karena bermula
atau bersumber pada gagasan Bloomfield. Disebut aliran taksonomi karena aliran
ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur bahasa berdasarkan hubungan
hierarkinya.
g. Aliran Tagmemik
Aliran ini dipelopori oleh Kenneth L. Pike,
seorang tokoh dari summer Institute of Linguistics, yang mewarisi
pandangan-pandangan Bloomfield, sehingga aliran ini juga bersifat strukturalis.
Menurut aliran ini satuan dasar dari
sintaksis adalah tagmem ( kata ini berasal dari bahasa Yunani
yang berarti ‘susunan’).
Tagmem adalah korelasi atau hubungan timbal
balik antara fungsi gramatikal atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk
kata yang dapat saling dipertukarkan untuk mengisi slot tersebut.
B.
ANALISIS UNSUR
LANGSUNG
1. Pengertian Unsur Langsung
Analisis unsur langsung merupakan metode
analisis yang dikembangkan oleh gramatika struktural(ketatabahasaan) sebagai usaha untuk mengungkap urutan pembentukan
konstruksi kebahasaan. Sedangkan unsur-unsur yang secara langsung membentuk satuan yang lebih
besar disebut dengan unsur langsung (immidiate constituents). Untuk
menganalisis konstruksi sintaksis, terlebih dahulu kita memahami kriteria pemenggalan dalam analisis langsung dan
model analisis langsung.
1. Kriteria kohesi internal
Kriteria kohesi internal adalah derajat- derajat konsituen-konsituen
yang berfungsi sebagai satu-kesatuan. Misalnya “awal masa
kanak-kanak” atau “masa awal
kanak-kanak”.
2. Kriteria makna
Kriteria makna yaitu kriteria pemenggalan unsur
langsung dengan dasar makna yang diacu. Misalnya, “buku sejarah baru”. Frase
tersebut dapat dipenggal menjadi buku sejarah//baru atau buku//sejarah baru.
3. Kriteria diversitas internal
Misalnya frase di atas lemari. Frase ini mungkin
akan dipenggal menjadi di//atas lemari atau di atas//lemari.
2. Penerapan Analisis Langsung.
Teknik analisis
unsur langsung dapat digunakan baik untuk menganalisis frase maupun kalimat.
Dalam tataran frase, bila frase tersebut hanya terdiri dari dua kata, kita
tidak akan mengalami kesulitan untuk mengetahui unsur langsungnya, tetapi
apabila lebih dari dua kata, kita harus menentukan dengan ketiga kriteria di
atas. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penerapan analisis langsung pada
tataran frase dan kalimat:
1). Kakak saya
2). Sedang membaca
3). Sepeda baru adik
4). Ke rumah kakak
Frase kakak
saya (1) dan sedang membaca (2) hanya dibentuk oleh dua kata. Dengan demikian,
kita tidak akan kesulitan untuk menganalisisnya atas konstituen yang lebih
kecil.[11] Wujud
analisis konstituen tersebut adalah sebagai berikut :
”Kakak saya
Sedang membaca”
Kedua frase di
atas berbeda dengan frase sepeda baru adik
(3) dan ke rumah kakak
(4). Kedua frase terbentuk atas tiga kata. Kita akan menganalisis kedua frase
tersebut menjadi sepeda baru/adik dan ke/rumah kakak. Dengan kata lain unsur
langsung frase sepeda baru adik adalah sepeda baru dan adik, sedangkan
konstruksi sepeda baru terdiri atas dua konstituen unsur langsung, yaitu sepeda
dan baru. Demikian juga halnya dengan analisis unsur langsung pada frase ke
rumah kakak adalah ke dan rumah kakak. Konstruksi rumah kakak juga terdiri atas
dua konstituen sebagai unsur langsungnya, yaitu rumah dan kakak. [12]Untuk
itu wujud analisis langsungnya dapat dilihat di bawah ini:
”Ke rumah kakak”
”Sepeda baru adik”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan diatas, penyusun mengambil kesimpulan bahwa :
1.
Aliran
Struktural adalah suatu paham bahasa dimana hakikat bahasa dalam taksonomi
gramatikal(ketatabahasaan) disusun dari tataran terendah berupa fonem, morfem, kata,
frase, klausa, sampai tataran tertinggi yang berupa kalimat.
2.
Banyak macam-macam dari aliran linguistik strukturalis yang mengungkapkan
konse-konsep dan pandangan-pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa.
3.
Analisis unsur
langsung merupakan metode analisis yang dikembangkan oleh gramatika struktural(ketatabahasaan)
sebagai usaha untuk mengungkap urutan pembentukan konstruksi kebahasaan.
4.
Teknik analisis
unsur langsung dapat digunakan baik untuk menganalisis frase maupun kalimat.
Dalam tataran frase, bila frase tersebut hanya terdiri dari dua kata, kita
tidak akan mengalami kesulitan untuk mengetahui unsur langsungnya, tetapi
apabila lebih dari dua kata, kita harus menentukan dengan ketiga kriteria di
atas.
B. Saran
Dalam makalah ini penyusun memberi saran kepada
pembaca bahwa untuk
memperluas wawasan pembaca dalam memahami pengertian aliran struktural dan
berbagai macam aliran linguistik serta pemahaman tentang unsur langsung
tidaklah hanya berpedoman pada makalah ini, karena masih banyak dari
sumber-sumber lain yang menjelaskan tentang berbagai materi di atas. Kunci
daripada orang sukses adalah membaca, karena dengan membaca kita bisa tahu yang
mungkin tidak kita ketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer, Linguistik
Umum, Jakarta : Rineka Cipta, 2012
Rizal Muntansyir dkk, “Filsafat Ilmu”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
: 2004
Prof.Dr. Sutardjo A. W, “Pengantar Filsafat”, PT Refika Aditama,
Bandung : 2006
[1] Pengertian aliran stuktural oleh Bapak
Strukturalisme dan sekaligus Bapak Linguistik Modern “ferdinandde Saussure”
[2] Buku karya Saussure yang disusun
dan diterbitkan oleh Charless Bally dan Albert Schehay tahun 1915 berdasarkan catatan kuliah selama dia kuliah di
Universitas Jenewa tahun 1906-1911.
[3] Gersture
adalah sikap atau pose tubuh yang mengandung makna yang dapat digunakan untuk berkomunikasi.
[11] Konstituen yaitu unsur bahasa yang merupakan bagian dari satuan yang
lebih besar atau bagian terpanting dari
konstruksi.
Langganan:
Postingan (Atom)